Kamis, 18 Januari 2018

CONTOH PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN » NERACA & L/R


   Nah, sebelumnya kita harus tahu data-data apa saja yang harus kita kumpulkan sebelum membuat proyeksi laporan keuangan. Lengkapnya klik disini
Contoh PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN » L/R

a.       Laporan L/R Tahun 2011 dan Laporan Proforma 2012
LANGKAH I
PT. EMAK BAPAK
Laporan L/R per 31 Desember 2011 dan Laporan L/R Proforma 31 Desember 2012
2011
2012
(Proforma)
Penjualan Bersih
34.450.288.560
48.230.403.984
(naik 40% dr Penjualan bersih 2011)
HPP
27.498.976.340
38.498.566.876
(naik 40% dr Penjualan bersih 2011)
Laba Kotor
6.951.312.220
9.731.837.108
Biaya Operasional
4.539.792.012
4.823.040.398(dibulatkan)
(naik 10% dr Penjualan bersih 2012)
EBIT
2.411.520.208
4.908.796.710
Biaya Bunga
(6.151.110)
964.608.080(Dibulatkan)
(naik 2% dr Penjualan bersih 2012)
EBT
2.405.369.098
3.944.188.630
Pajak 20%
(481.073.820)
788.837.726
Laba Bersih
1.924.295.278
3.155.350.904
Note : Proyeksi menggunakan Persentase Penjualan
Analisa pertama adalah pada akun penjualan, hal ini dikarenakan pendapatan terbesar dr perusahaan adalah dari penjualan. Pada umumnya penjualan akan mengalami kenaikan penjualan setiap tahun karena dipengaruhi oleh waktu uang dan inflasi yang mempengaruhi harga bahan  baku, kenaikan upah buruh dan sebagainya.

KELEMAHAN PERSENTASE PENJUALAN
Berdasarkan data yang saya peroleh bahwa proyeksi Laporan keuangan dengan metode penjualan adalah kurang akuransinya angka hasil proyeksi. Hal ini terjadi akibat digunakannya rasio historis antara penjualan dan HPP, biaya operasi, dan biaya bunga. Rasio ini akan menimbulkan kesan bahwa semua kompunen biaya adalah biaya variable atau tidak ada biaya tetap. Masalah akan muncul jika terjadi penurunan atau kenaikan volume penjualan. Perubahan pada volume penjualan akan diikuti oleh perubahan persentase yang sama besarnya dalam ketiga factor tersebut. Hal ini mengurangi tingkat akuransi proyeksi laporan yang kita buat..
Tetapi kelemahan ini dapat dihilangkan dengan cara membagi komponen-kompunen biaya menurut sifat masing-masing. Misalnya setiap kompunen biaya dipilih menjadi biaya variable dan biaya tetap. Setelah itu ditetapkan besarnya persentase untuk tiap kompunen biaya.
Misalnya besar biaya persentase biaya variable untuk biaya operasi adalah 10% dari penjualan.


LANGKAH II
PT. EMAK BAPAK
Laporan L/R per 31 Desember 2011 dan Laporan L/R Proforma 31 Desember 2012
2011
2012
Penjualan Bersih
34.450.288.560
48.230.403.984
HPP:
-          Variabel
     -     Tetap

7.498.976.340
20.000.000.000

10.498.566.876*
20.000.000.000
Laba Kotor
6.951.312.220
17.731.837.108
Biaya Operasional
- Variabel
- Tetap

3.445.028.856
1.094.763.156

4.823.040.398 (dibulatkan)**
1.094.763.156
EBIT
2.411.520.208
5.917.803.554

Note :
Jelas kita lihat perbedaan yang begitu besar dari perolehan EBIT. Terutama kita lihat dari laporan proforma (2012) yang sebelumnya kita peroleh 3.155.350.904 menjadi 5.917.803.554 terjadi kenaikan. Hal ini disebabkan adanya perhitungan biaya tanpa pemilahan sifat, setiap kenaikan penjualan akan diikuti persentase yang sama dengan biaya-biaya.
Diperolehnya angka :
a.       7.498.976.340 + (40% x 7.498.976.340) = 10.498.566.876*
b.      20.000.000.000 angkanya selalu tetap karena fix cost besarnya tetap disetiap tahunnya;
c.       48.230.403.984 x 10% = 4.823.040.398 (dibulatkan)**
d.      1.094.763.156 angkanya selalu tetap karena fix cost besarnya tetap disetiap tahunnya;
Jadi kalau menurut saya, apabila perusahaan yang kita buat adalah perusahaan lingkup kecil tanpa menghiraukan adanya penggolongan biaya (variable atau tetap) dengan kata lain perusahaan mengatakan semua biaya adalah biaya variable maka langkah pertama yang akan kita ambil. TETAPI
Apabila perusahaan lingkup besar atau di golongkan setiap kompunen biaya maka langkah II yang kita pakai dalam menuyusun proyeksi. Apalagi kita ketahui bahwa volume penjualan di perusahaan itu tinggi baik penurunan atau kenaikannya.

Contoh PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN » NERACA
1.      Kita menyiapkan data laporan L/R tahun sebelumnya (kita tarik contoh laporan 1 dan 2 tahun sebelumnya atau lebih).
PT. EMAK BAPAK
Neraca
Per 31 Desember 2011 (dalam Rp)
AKTIVA
PASIVA
Aktiva Lancar
KEWAJIBAN LANCAR
Kas dan Bank
193.012.944
Hutang Dagang
6.185.561.705
Piutang Dagang
6.804.869.313
Hutang Pajak
1.130.836.955
Persediaan Barang Dagangan
3.493.722.140
Hutang Bank
2.684.946.087
Jumlah AKtiva Lancar
10.491.604.397
Hutang Lancar Lainnya
1.057.313.556
AKTIVA TETAP
Jumlah Kewajiban Lancar
11.058.658.303
Inventaris
840.454.185
EKUITAS
Akm Penyusutan
(523.279.228)
Modal
1.050.000.000
Jumlah Aktiva Tetap
317.174.957
Laba (Rugi) Ditahan
(3.453.883.785)
Jumlah AKTIVA
10.808.779.354
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
2.154.004.837
Jumlah Ekuitas
(249.878.948)
Jumlah Kewajiban+Ekuitas
10.808.779.354

2.      Menganalisa akun-akun mana saja yang diperkirakan akan naik, dan dituangkan kedalam Neraca Proforma. Jika dalam perhitungan tersebut terjadi ketidakseimbangan antara pos Aktiva dan Pos Pasiva, maka kita diperbolehkan membuat angka penyeimbang (plug figure) sehingga menjadi seimbang.
PT. EMAK BAPAK
Neraca Proforma
Per 31 Desember 2012 (dalam Rp)
AKTIVA
PASIVA
Aktiva Lancar
KEWAJIBAN LANCAR
Kas dan Bank
193.012.944
Hutang Dagang
2.009.600.166
Piutang Dagang
2.009.600.166
Hutang Pajak
1.130.836.955
Persediaan Barang Dagangan
3.493.722.140
Hutang Bank
2.684.946.087
Jumlah AKtiva Lancar
5.696.335.250
Hutang Lancar Lainnya
1.057.313.556
AKTIVA TETAP
Jumlah Kewajiban Lancar
6.882.696.764
Inventaris
840.454.185
EKUITAS
Akm Penyusutan
(523.279.228)
Modal
1.050.000.000
Jumlah Aktiva Tetap
317.174.957
Laba (Rugi) Ditahan
2.463.919.769
Angka Penyeimbang
6.537.111.163
Jumlah AKTIVA
12.550.621.370
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
2.154.004.837
Jumlah Ekuitas
5.667.924.606
Jumlah Kewajiban+Ekuitas
12.550.621.370

ANALISA :
a.       Analisa pertama adalah peningkatan omzet penjualan sebesar 40% dan jumlah rata-rata piutang diperkirakan sebesar 50%. Dengan demikian rata-rata umur piutang adalah 50% x 30 hari = 15 hari. Jadi (15/360) x 48.230.403.984 = 2.009.600.166 (dibulatkan).
b.      Sekarang disisi Pasiva . Harga pokok pembelian bahan-bahan adalah 25% dari harga penjualan yi : 25% x 48.230.403.984 = 12.057.600.996 dan umur rata-rata hutang adalah 60 hari maka besarnya taksiran hutang dagang adalah 60/360 x 12.057.600.996 = 2.009.600.166 (dibulatkan).
c.       Besarnya R/E mengalami perubahan yaitu 2.463.919.769 asalnya dari ((3.453.883.785) + 5.917.803.554)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar